Ekspor peralatan musik Indonesia terus menunjukkan trend positif. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), periode Januari-November 2013 nilai ekspor alat musik Indonesia mencapai 489,8 juta dolar AS.
Bila dilihat dari tren pertumbuhan ekspor alat musik selama periode 2008-2012, telah terjadi tren positif sebesar 8,96 persen per tahun. Produk ekspor alat musik Indonesia tersebut, antara lain, alat musik elektrik, piano dan keyboard, alat musik string seperti biola, serta komponen alat musik.
Negara utama tujuan ekspor alat musik Indonesia cukup beragam. Setidaknya untuk periode Januari-November 2013 lalu, pasar tujuan ekspor produk alat musik antara lain Amerika Serikat, Jepang, Jerman, China, dan Malaysia.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) sendiri, terus mendorong untuk meningkatkan terus kinerja ekspor produk alat musik tersebut. Salah satu yang dilakukan adalah dengan berpartisipasi dalam perhelatan Java Jazz Festival (JJF) 2014 akan berlangsung pada 28 Februari-2 Maret 2014, di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta.
Produk-produk yang akan dipamerkan tersebut antara lain biola bambu (Indonesian Bamboo Community), piano kayu (Padjawidya Instrumentalia), drum (Kyre Drum Indonesia), gitar batik (GNB Produktama), alat musik keramik (Jatiwangi Art Factory), dan alat musik perkusi (Koning Percussion).
"Partisipasi Kemendag dalam JJF bertujuan untuk mendukung perkembangan sektor industri kreatif, khususnya sub sektor musik," kata irektur Pengembangan Produk Ekspor Kementerian Perdagangan, Dody Edward dalam siaran persnya, Rabu (26/2).
Sekedar inormasi, JJF 2014 sendiri akan menghadirkan para musisi dunia seperti Jamie Cullum, Natalie Cole, India Arie, dan Allen Stone, serta musisi Indonesia seperti Tohpati, Indra Lesmana, Dewa Budjana, dan Idang Rasjidi.